Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

(kembali menjadi) Orang Asing

Saya pernah membaca sebuah tulisan dari teman yang intinya begini; ketika kita bertemu dengan orang asing-(jika beruntung) akan menjadi sahabat-(jika beruntung) akan menjadi kekasih-(jika beruntung) akan kembali menjadi orang asing. Sederhana yang rumit. Mungkin saja itu adalah sebuah siklus pertemuan, tapi benarkah? lalu siapa yang mau kalau pada akhirnya kembali menjadi orang asing? 


Salah satu hal yang menyebalkan bagi saya adalah berada pada keadaan di mana kita harus (kembali menjadi) orang asing. Tidak lagi saling menanyakan kabar, tidak lagi saling menyapa, bahkan tidak lagi saling mengucapkan selamat pagi. Menyebalkan bukan? Bagaimana mungkin kita (berusaha) melupakan seseorang yang pernah menjadi teman perjalanan kita? Mungkin sebelum ini, kamu sudah lebih dulu mendengar pertanyaan klise semacam itu, tapi bukankah setiap orang pasti menanyakan pertanyaan itu jika dihadapkan dengan keadaan yang demikian?



Saya jadi ingat obrolan dengan teman beberapa waktu yang lalu; kenangan itu ada, tapi abaikan (katanya). Mengabaikan kenangan yang terasa begitu lekat, mudahkah? 


Atau mungkin saja pertemuan-pertemuanmu dengan orang yang salah adalah sebuah harga yang harus kamu bayar sebelum bertemu dengan orang yang benar. Untuk kali ini, memang saya setuju akan hal itu. Mungkin jika kita tidak bertemu dengan orang-orang yang salah, dari mana kita bisa belajar?


Baiklah. Ini hanya permainan semesta. Ikuti saja karena semesta masih menyimpan kejutan-kejutan lain. Bersiaplah!



Pada langit yang kau tatap, ada rindu yang aku titip~Aan Mansyur
pic by Imroatul Azizah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Social Icons

twitter facebook

Social Icons

Featured Posts