Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sedikit tentang "Menyiapkan Kesuksesan Anak Anda"


               Halaman pertama yang saya baca dari buku ini adalah halaman yang belum memiliki nomor di sudut kanan bawah, halaman persembahan. Ritual pertama yang saya lakukan jika saya membeli buku adalah membaca halaman persembahan. Karena disanalah terdapat sebenar-benarnya jiwa seorang penulis. Disana seperti terdapat ‘ruh’ dari sebuah buku. Kata-kata sederhana sekalipun akan terasa begitu magis jika berada pada halaman persembahan. 
            Begitupun yang saya rasakan setiap menulis halaman persembahan dari buku-buku saya. Bukan sekadar halaman persembahan, ritual menulis yang menguras emosi adalah ketika menulis paragraf khusus untuk orang-orang yang menyayangi saya. Orang-orang yang bersedia menjadi pendengar pertama dari semua kisah yang saya tulis. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cermin

Cermin adalah senyum yang mengembang otomatis saat pertemuan pertama kita. 

Cermin adalah ketika mata kita berhadap-hadap. Lalu kita saling menemukan ada cinta dan rindu beradu satu.
 
Cermin adalah hujan yang turun meninggalkan jejak lingkaran-lingkaran kecil di tanah. Dia sebagai pengingat betapa manis janji yang terucap.

Cermin adalah aroma khas hujan yang menyeruak. Menyadarkan kita betap berharganya saat kita bisa berbagi hujan bersama sembari berbagi tawa.

Cermin adalah genggaman erat tangan kita yang seolah menyampaikan ‘aku enggan berpisah’. Malam itu, di dekat tugu Yogyakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berburu Senja di Puncak Rinjani

Tulisan ini ditulis untuk #ProjectMenulis #KejutanSebelumRamadhan by @nulisbuku



Berburu Senja di Puncak Rinjani
Karya : Imroatul Azizah
Sebuah perjalanan itu merupakan proses menemukan. Menemukan tempat diluar sana yang bisa membuat kita berada seperti di rumah. Senyaman ketika kita berada di rumah. Sebuah perjalanan itu merupakan proses pendewasaan. Bagaimana kita menahan ego untuk menyesuaikan diri dengan orang dan lingkungan baru. Dan aku selalu suka perjalanan. Kabut mendominasi jingga senja di Desa Tetebatu. Sebuah desa di kaki gunung Rinjani, Lombok Timur. Sore yang dingin, seperti hatiku. Shawl abu-abu melingkar di leherku, sesekali ujung-ujung rambutku menari tersapu angin.
            Malam datang. Udara di Desa Tetebatu menjadi lebih dingin dari sore tadi. Ditambah hujan rintik-rintik yang turun membasahi punggung bumi. Sepertinya alam pun berkonspirasi untuk menghiburku di malam terakhirku di Desa Tetebatu. Sebuah tempat singgah yang akan menjadi rumah kedua yang selalu aku rindukan. Karena disini ada orang yang benar-benar aku sayangi. Ayah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Satu Dekade

#ProjectMenulis #KejutanSebelumRamadhan by @nulisbuku.
Another duet story with @danissyamra.




            Kadang, ada beberapa harapan yang sulit untuk didapatkan. Bukan oleh kurangnya usaha, atau lamanya waktu yang dinanti agar harapan itu menjadi sebuah hal yang nyata. Hanya saja, kadang, memang Tuhan belum ingin mewujudkan harapan-harapan itu.
Sebagai seorang perempuan dan istri, aku pernah–dan masih–berada di posisi terendah dalam hidup. Dimana aku merasa menjadi orang yang paling bersalah, dan dipojokkan. Dimana aku harus memilih antara menyudahi atau tetap bertahan pada sebuah harapan yang tak kunjung nyata; memiliki anak.
            Bukankah kebahagiaan hakiki bagi seorang perempuan dan seorang istri adalah bisa menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya? Buah hati yang selalu dirindukan kehadirannya oleh suamiku untuk meramaikan rumah kecil kami. Cucu-cucu lucu yang selalu dirindukan kehadirannya oleh kedua orang tua dan mertuaku. Tapi sampai saat ini aku belum bisa menyempurnakan kebahagiaan mereka. Bagaimana bisa aku tidak merasa menjadi orang yang paling bersalah?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Social Icons

twitter facebook

Social Icons

Featured Posts