Halaman pertama yang saya
baca dari buku ini adalah halaman yang belum memiliki nomor di sudut kanan
bawah, halaman persembahan. Ritual pertama yang saya lakukan jika saya membeli
buku adalah membaca halaman persembahan. Karena disanalah terdapat sebenar-benarnya
jiwa seorang penulis. Disana seperti terdapat ‘ruh’ dari sebuah buku. Kata-kata
sederhana sekalipun akan terasa begitu magis jika berada pada halaman
persembahan.
Begitupun yang saya rasakan setiap menulis halaman
persembahan dari buku-buku saya. Bukan sekadar halaman persembahan, ritual
menulis yang menguras emosi adalah ketika menulis paragraf khusus untuk
orang-orang yang menyayangi saya. Orang-orang yang bersedia menjadi pendengar
pertama dari semua kisah yang saya tulis.