Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Cermin

Cermin adalah senyum yang mengembang otomatis saat pertemuan pertama kita. 

Cermin adalah ketika mata kita berhadap-hadap. Lalu kita saling menemukan ada cinta dan rindu beradu satu.
 
Cermin adalah hujan yang turun meninggalkan jejak lingkaran-lingkaran kecil di tanah. Dia sebagai pengingat betapa manis janji yang terucap.

Cermin adalah aroma khas hujan yang menyeruak. Menyadarkan kita betap berharganya saat kita bisa berbagi hujan bersama sembari berbagi tawa.

Cermin adalah genggaman erat tangan kita yang seolah menyampaikan ‘aku enggan berpisah’. Malam itu, di dekat tugu Yogyakarta.


Cermin adalah ketika hari-hari kita yang menjadi lebih menakjubkan dari hari-hari sebelumnya.

 Cermin adalah langkah kaki kita yang berjalan seiring dan berdampingan. 


Cermin adalah bayang-bayang kita yang terbentuk dari sisa-sisa senja sore hari. Utuh.

Cermin adalah desir ombak yang menyapa kaki kita malu-malu. Menyampaikan rasa yang sama. Bahagia.


Cermin adalah biru langit di kotaku dan kotamu. Ketika kita merasa dekat hanya dengan memandang langit biru yang sama. Walau saat ini jarak masih memenangkan kita.

Cermin adalah desah napas satu-satu yang aku tangkap dari balik gagang telepon. Desah napas yang menyampaikan rindu yang tergugu.


Cermin adalah suara tawa yang tercipta  diantara kita. Suara tawa yang selalu kita rindukan kehadirannya untuk memecah kerinduan yang memuncah.

Cermin adalah airmata yang  jatuh saat punggungmu sudah tak terlihat lagi. Perpisahan yang (sebenarnya) hanyalah jeda diantara pertemuan kita selanjutnya.

Cermin adalah ketika kita merasakan khidmatnya menunggu dan merindu. Saat kita tersadar bahwa jarak bukan lagi menjadi musuh.

Cermin adalah jarak yang melebarkan kesabaran-kesabaran kita. Mengajarkan untuk selalu tersenyum walaupun dihadapkan dengan risiko ketidakhadiran.

Cermin adalah saat kita belajar menyimpan rindu rapat-rapat untuk berjumpa lagi di waktu yang tepat.

Cermin adalah ketika kita saling mendoakan dan saling memperbaiki diri agar sama-sama siap dan pantas.

Cermin adalah merah yang selalu setia menemani senja. Begitupun aku, kepadamu. Begitupun kita.

 Cermin adalah kita. Teman perjalanan yang saling menyayangi, mengingatkan dan menguatkan.


Selamat duapuluhenam. Dan Selamat Hari Puisi. Hari ini begitu manis!



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Social Icons

twitter facebook

Social Icons

Featured Posts