Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Deadline or Deathline?



Seminggu ini saya merasa bersalah ketika halaman draft novel tidak bertambah. Stagnan di halaman 98. Sedangkan deadline tidak bisa ditawar. Dan banyak deadline lain yang seolah menghantui saya untuk segera diselesaikan. Seharusnya, sebuah deadline bisa memacu kreativitas saya untuk terus berkarya. Bukan menjadi momok untuk mencari alasan-alasan absurd agar bisa menghindari sebuah deadline. Entahlah. Mungkin saya sedang merasa jenuh dengan rutinitas saya sehari-hari. 

Jenuh? Sebuah kata yang (sebenarnya) saya benci. Sebuah kejenuhan akan meracuni pikiran dan membuatnya semakin rumit untuk melakukan sebuah pekerjaan—yang sebenarnya sederhana.. Seharusnya saya bisa berkaca dari pengalaman-pengalaman saya ketika saya ‘pernah’ dikalahkan oleh kejenuhan yang menyerang. Implikasinya? Saya merugi. Merugi karena menyiakan waktu yang seharusnya bisa saya gunakan untuk berkarya.

Tapi entahlah. Setiap kali saya bermonolog dengan diri saya sendiri, jawaban itu masih menjadi bayang-bayang. What’s wrong with me?—i don’t know.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selotip


            Saya suka mengoleksi selotip warna-warni dengan gambar-gambar yang lucu. Sebenarnya tidak ada alasan pasti kenapa saya suka mengoleksi selotip. Hanya saja, warna-warni dan gambar-gambar lucu di selotip itu selalu menarik perhatian saya. Ya, sesederhana itu.

           Selotip. Terkadang kita menganggapnya benda kecil yang (mungkin) tidak terlalu penting. Oh, bukan tidak terlalu penting, hanya saja tidak setiap saat memerlukan benda itu, tepatnya. 

            Sampai pada suatu hari ketika saya sedang duduk santai sembari membaca buku di kamar, sekilas saya melempar pandangan ke tumpukan selotip warna-warni yang ada di meja kamar saya. Tiba-tiba saya jadi teringat tentang tugas dari selotip-selotip itu. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Malaikat Juga Tahu



Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati


Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri


Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehidupan dan Kereta



Aku mengumpamakan hidup seperti naik kereta. Kita tidak bisa menebak siapa yang akan duduk di samping kita, kapan dia turun, dan siapa yang akan menggantikannya. Semua datang silih berganti hingga kita turun di stasiun terakhir ; hingga kita meninggalkan dunia ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Social Icons

twitter facebook

Social Icons

Featured Posts