Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Satu Kali Lagi

Semua masih tertidur. Sunyi..
Mungkinkah itu perbedaan mendasar hidup dan mati?
Hidup itu ramai dan mati itu sunyi. Pikiranku kacau. Semua ide gila tentang cara bunuh diri melesat masuk ke kepalaku. Begitu banyak, begitu padat, begitu ramai. Membuat kehilangan kendali atas pikiranku sendiri. Ada apa denganku?

Aku meraih cutter dari laci. Aku perhatikan luka yang dulu pernah Aku buat. Belum sembuh sempurna. Kemarin baru saja Aku menggoresnya di tempat yang sama.
Aku membuat luka baru. Beberapa centimeter dibawahnya. Pikiran kacau saat itu masih ada. Aku buat lagi stu di sisi kanan perutku.

Sakit. Perih. Tapi pikiranku masih kacau. Brain storm? kapan berakhir? dan Aku buat lagi satu luka panjang di punggung tanganku. Darah perlahan merembes keluar.
Kubaringkan badanku. Kuletakkan lenganku di atas dada. Darah perlahan mengalir keluar ke atas dadaku. Kini sudah tenang. Semuanya pergi. Pikiran-pikiran buruk itu pergi. Semua berlalu.

Tak lama, darah di lengan dan perutku mengering. Begitu juga yang menetes di dadaku. Masih terasa perih. Aku bangkit dan membersihkann luka-lukaku di kamar mandi.

Besok hari Minggu. Tak ada tugas untuk sementara ini. Dan Aku.. sedang tak berminat untuk belajar. Aku buka laptop hitam nan usang ini, Aku tekan tuts switch on karena Aku terpikirkan sesuatu yang menarik. On-line. Hal yang sudah jarang Aku lakukan karena tumpukan modul setan itu.

Dark Angel. Identity yang selalu kugunakan. Tak lama kemudian..

(Artemis) Dark Angel, what a dark name!!! berminat untuk ngobrol?

Artemis.. cukup unik. Dia bisa siapa saja. Dia mungkin orang kesepian yang sedang mencari pasangan. Bisa juga psikopat yang sedang cari korban. Well, it's just a chat. Tak ada salahnya ngobrol sebentar.

(Dark Angel) Ya. I do need a little chat. ALS?
(Artemis) Aku cewek. Itu aja yang perlu Kamu tau. You?
(Dark Angel) Cowok. What u wanna talk about?
(Artemis) Let's see. Kita coba tema sedikit menarik. What is your wildest dream?
(Dark Angel) You first.
(Artemis) Aku ingin punya kekuatan super. Kamu?

menarik.. impian tergila? apa yang kiranya harus Aku jawab? haruskan Aku jujur untuk yang satu ini?

(Dark Angel) Well, aku ingin mati.
(Artemis) Wow. Itu jauh lebih gila. You win this.

Hm.. apa Dia meragukan Aku? jangan-jangan Dia pikir Aku bohong.

(Dark Angel) Aku serius.
(Artemis)Ya, Aku percaya. Secara statistik memang banyak orang yang berminat bunuh diri akhir-akhir ini. Apalagi yang suka bikin pengakuan lebih dulu didunia maya.
(Dark Angel) You doubt me right?
(Artemis) Is that even important? apa Kamu ingin Aku menyelamatkanmu? menasihatimu? menyadarkanmu? is that what you want?
(Dark Angel) NO NO NO
(Artemis)So what?
(Dark Angel) Aku rasa Aku ingin sekali saja ada orang yang percaya padaku.

Lama kutunggu jawaban. Apa Dia pergi?

(Dark Angel) Are u still there?
(Artemis) Yap. Aku percaya. Anggap saja begitu. Jadi sampai mana rencanamu? atau hanya berharap kematian cepat datang menjemput?
(Dark Angel) Don't know. Masih mencoba bertahan. Entah sampai kapan. Mungkin Aku benci kehidupan yang Aku jalani.
(Artemis)Okay. I hope you stop wanting death to come. Life is quite beautiful.
(Dark Angel) Is it?
(Artemis) Ya, tentunya jika Kau lihat dari perspektifku.
(Dark Angel) Then you are lucky?
(Artemis) Every human is lucky. They just don't realize it.
(Dark Angel) me too?
(Artemis) Yes. I believe you too.

Aku tersenyum sendiri. Malam ini Aku menemukan kelegaan. Kejujuran yang membebaskan. Mungkin ini maksud dari kalimat 'Honesty is the best policy'. Kejujuran kadang memang membuatmu sakit. Tapi bukankah hidup juga perlu rasa sakit?

By the way, mau tahu super power macam apa yang selalu Kau inginkan?
(Artemis) I wanna save people from death.
(Dark Angel) Well, I guess it's imposibble. Against the nature law right?
(Artemis)Hm.. benar juga. Kalau gitu Aku ganti. I wanna save people from 'almost-death' situation.
Hm.. try to save me then.
(Artemis) I'm trying too. Sorry.. go to go.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I Didn't Mean To Hurt You

Dari kejauhan, kilauan lampu-lampu kapal terlihat cantik, melambai, membisu. Menawarkan fatamorgana kebahagiaan namun hening dalam sepi. Hanya deburan ombak yang terdengar lirih sukses menggelitik begitu mesra membran timfani dan merefleksikan sempurna ke gendang telinga.

"Jika Aku nanti jauh darimu, jangan menangis ya! Aku tidak suka melihatm menangis"

"Jauh darimu? maksudnya?"

"Tidak, Mmm.. ambil ini! jangan buka sebelum Aku pulang nanti", katanya sambil menyodorkan amplop putih kepadaku.

"Apa ini?"

"Sesuatu", jawabnya singkat.

"Sesuatu apa? Kau aneh hari ini!", kataku ketus karena rasa penasaran yang membuncah.

"Ayo pulang! sepertinya sebentar lagi hujan. Jaga kesehatanmu ya! Aku sayang Kamu", serumu sembari mengulurkan tangan kananmu dan membelai rambutku. Dan Kau benar-benar aneh saat itu.

Sesampainya dirumahku...

"Kenapa diam saja? Kau tak ingin berbicara padaku?"

Aku hanya menggeleng. Menandakan tak ingin berbicara apapun saat itu.

"Aku minta maaf jika nanti membuatmu cemas. Tapi keadaanku akan baik-baik saja", jawabnya lalu menggas sepeda motornya hingga berjalan cepat. Aku hanya mampu melihatnya beberapa detik sebelum lalu menghilang.

Tak lama setelah Rei pulang, dan menidurkan tubuhku diranjang. Suara telepon berdering, gemetar telepon terasa disekujur tubuhku. Aku pun mengangkat tubuhku kembali, lalu duduk diranjang.

"Halo", kataku begitu gagang telepon menempel ditelingaku.

"Halo Intan. ini Tara, kakak Rei"

"Iya, Kak. Ada apa?"

Wanita itu tak langsung menjawab. Sepertinya ia menjauhkan gagang telepon dan berbicara dengan seseorang disampingnya. Aku juga mendengar jeritan dan tangis kala itu. Entah apa yang terjadi.

"Aku hanya ingin mengatakan, Rei.......Rei sudah meninggal. Parasit Toksoplasma Gondii menggerooti otaknya. Dan tadi dia kabur dari rumah sakit. Dia menemuimu bukan? Dia menitipkan pesan untuk segera mengabarimu dengan apa yang terjadi nantinya".

Gagang telepon itu terlepas dari tanganku seketika, terjatuh dengan suara keras di lantai. Kakiku mendadak lemas, Aku pun jatu terduduk dilantai. Sebelah tanganku memegang dada, berusaha menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang. Aku merasa dingin, dingin sekali. Rintik airmata tak mampu Aku bendung lagi. Dan Aku teringat akan sesuatu. Surat itu........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kolong Langit

Mereka bertelanjang kaki, membiarkan telapak mungil mereka bercengkrama dengan tanah dan genangan air keruh yang menghiasi di beberapa tempat di badan setapak itu. Mereka berlari berkejar-kejaran di setapak sempit berbahan dasar tanah yang menjulur jauh dan membelah hamparan padi yang kian menguning.

Sawah yang beratap kanvas langit dengan kolaborasi warna dasar biru dan warna putih yang berasal dari gumpalan-gumpalan awan membuat suasana menjadi sangat kontemlatif. Ditambah orkestra yang berasal dari perpaduan suara kaleng-kaleng bekas yang dirangkai diantara orang-orangan sawah dan suara gesekan mesra antara daun padi yang satu dengan yang lain menjadi soundtrack apik kala itu.

Sawah menjadi tempat bermain favorit anak-anak kecil di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Termasuk Sukma dan Gendis. Banyak hal yang bisa mereka lakukan disana, seperti lomba mencari walang sangit, bermain lempar belet, ataupun sekedar membunyikan kaleng-kaleng untuk mengusir burung emprit.

"Ayok ndang mrene, Gendis! duduk sini tho disebelahku", teriak Sukma yang sudah dulu duduk manis di tanggul sawah.

"Iyo..iyo.. Aku mrono iki, sabar tho!" balas Gendis sambil berlari kearah Sukma dan menenteng sandal jepitnya.

"Dis, Aku punya hadiah buat kamu, iki gaweanku dhewe", ucap Sukma sembari memberikan kotak kecil berwarna coklat masak.

"Opo iki?", tanya Gendis singkat setelah membuka kotak kecil itu yang ternyata berisi ratusan uricane kertas warna-warni.

"Iki uricane, uricane kertas sing tak gawe dhewe. Kata Mbakku, setiap satu uricane kertas itu mewakili satu permohonan kita. Aku sengaja nggawe ratusan uricane warna-warni tapi hanya untuk satu permohonanku", jelas Sukma sambil menyunggingkan senyum manisnya.

"Opo tho permohonanmu? Lha iki kok gawe Aku?", tanya Gendis.

"Iyo, permohonanku cuma satu. Semoga persahabatan kita langgeng yo, sampe tuek", jawab Sukma.

Mereka serentak tertawa dikolong langit sore itu.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

some list for you

Dear you! what are you doing now?
Playing futsalball?

I'm creat some list to you :

1. don't forget to shalaat and pray to Our beloved Allah
2. don't forget to eat three times of the day!
3. don't forget to drink vitamins to balance your big activities
4. be sabr! be tough! be strong!
5. love your parents, your lil sister Lya, your lil brother Novri & Jourdy
6. stay a good man without ciggarettes and beer!
7. don't forget to wash your face to keep it clean
8. don't be lazy to take a bath ofcourse!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ada Surga di Matanya

Aku hanya mematung di kursi goyang berukir.
Sembari menikmati suguhan gending jawa yang Bapak tembangkan di balai rumah joglo kami.
Walaupun terdengar sayu, tetapi sukses menggelitik begitu mesra membran timfani dan mengimpulskan ke syaraf telinga kemudian mengoutputkan ke gendang telinga.

Tak lama
Aku pun beranjak dan memaksakan kedua kakiku berkontraksi menuju ruang kecil di ujung balai.

Aku merebahkan tubuh mungilku di amben.

Dulu,
Aku begitu kesal ketika Dia meletakkan baju kantornya sembarangan tanpa menggantungkannya di kapstock dan membuat kamar kami berantakan.
Sekarang,
Aku merasa kamar ini begitu kosong dan hampa. Bahkan terkadang Aku sengaja meletakkan beberapa baju kantornya di amben kami untuk menemaniku tidur.

Dulu,
Aku begitu kesal ketika Dia mendengkur dan mengganggu tidurku.
Sekarang,
Aku bahkan sering terbangun karena rindu akan dengkurannya dan disetiap malamku kini Aku habiskan untuk menunggunya dan berharap esok pagi Aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu,
Aku begitu kesal jika dia mengerjakan pekerjaannya di laptopku dan meninggalkannya tanpa melog-out.
Sekarang,
Aku hanya bisa memandangi laptop hitam nan usang dan mengusap tus-tustnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal disana.

Dulu,
Aku begitu kesal ketika Dia membuat kopi tapa alas dan membuat bekas dimeja makan kami.
Sekarang,
Bekas yang tertinggal di sarapan terakhirnya pun tak mau Aku hapus.

Dulu,
Aku begitu kesal ketika Dia menyembunyikan remote televisi karena ada pertandingan sepakbola dan team favoritnya main.
Sekarang,
Dengan mudahnya Aku menemukannya, meskipun Aku berharap bisa menggantikan kehilangannya dengan kehilangan remote

Dulu,
Aku begitu kesal ketika Dia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi.
Sekarang,
Aku hanya bisa bolak balik kamar mandi untuk melihat pasta gigi yang bersanding di antara sikat gigi milik kami.

Dulu,
Aku begitu kesal dengan cara konyolnya membuatkan Aku perahu kertas warna warni untukku.
Sekarang,
Aku habiskan sebagian waktuku hanya untuk membuat banyak
perahu kertas warna-warni untuk menggantikan perahu kertas yang Aku buang ke luar jendela disaat hujan deras

Dulu,
Aku begitu kesal ketika mengetahui Aku telah hamil 3 bulan, dan itu kemarahan terbesarku kepadanya.
Sekarang,
Aku hanya bisa mengelus perutku yang nampak besar dan merasakan bulir hangat terjun bebas dari ujung kelopak mataku, turun perlahan membasahi pipi.
Sengaja Aku biarka basah, karena Aku ingin sekali Dia yang menyeka airmataku dan membacakan surat Yusuf dan Maryam untuk jundi kecil kami.

Dia,
Almarhum suamiku. Tetapi Aku sama sekali tidak mencintainya. Lebih tepatnya Aku sangat membencinya.

Kami dijodohkan.
Aku terpaksa menjalankan adat primitif yang masih kental di kebudayaan Jawa.
Adat primitif yang berundang-undangkan Primbon. Persetan dengan itu semua!

Tapi
Sekarang, lihat Aku! Aku manusia bodoh yang telah menyiakan Surga didepanku.
Seumur pernikahanku yang singkat itu Aku tidak pernah berbakti kepada suamiku.
Sekali pun tidak pernah!

Aku tidak pernah mengusap pipinya untuk membangunkannya tiap pagi, Aku tidak pernah menyiapkan pakaian kerjanya, Aku tidak pernah menyiapkan sarapan untuknya, bahkan Aku tidak peduli apakah Dia sudah makan atau belum, Aku tidak pernah menjemputnya dan menyalami tangannya di setiap Dia pulang dari kantor, dan Aku tidak pernah menjadi makmum yang mengamini doa yang Dia panjatkan di setiap shalat-shalatnya.......

Kenapa Aku baru tersadar jika Aku mencintainya disaat Dia telah pergi?
Kenapa Aku baru tersadar sekarang jika Aku sungguh-sungguh mencintainya?

Tuhan, kenapa sebegitu cepatnya Kau mengambilnya dariku sebelum Aku menyadari semuanya?


Emir
Aku sungguh mencintaimu
Aku sungguh mencintaimu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read me, if you want.

Jemari kecilku tengah asyik memainkan ujung lensa kamera. Zoom-in-zoom-in sembari memotret apapun itu yang tertangkap oleh 9 titik di layar object.

Sembilan titik itupun menangkap sisasisa bumbu rujak cingur dipiring yg rampung Aku nikmati. Aku putarputar ujung lensa memastikan bagian yg harus Aku blur. Aku fokuskan sebelum menekan tuts capture.

Sejenak.
Ingatanku menarinari menelusuri lorong panjang berhias labirin sutra & berujung Kamu. Sosok yg Aku rindukan & berada di ratusan kilometer ke arah barat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Why are you so far away?

You know all the things i've said

You know all the things that we've done

And things i gave to you

There's change for me to say

How precious you are in my life

And you know that it's true

To be with you is all that i need

Cause with you, my life seems brighter

And these are all the things

i wanna say

i will fly into your arms

And be with you

Till the end of time

Why are you so far away

You know it'a very hard for me

To get myself close to you


Muhamad Hamdani Syamra

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

((:

Can't say anything except alhamdulillah and thanks to my great Allah for this happiness ofcourse


i love you for sake of Allah

you're my bestty, dear..

you're never let my tears roll down in my face (again)

you change this with my bigger smile

from this :'(((
to this :')))

you're romantic writer, dear

and ofcourse we'll dedicate our love story with novel? right? :-D

hopefully Allah bless us :*


Muhamad Hamdani Syamra

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read me if you want

Hey, you!
what are you doing now?

waching football?
emm don't be lazy to take a bath!
don't be late to shalat!
don't forget to drink vitamins for balancing your big activities

love our Allah SWT, your parents, your lil sister, and your two lil brother and ofcourse me! :-D

congratulation for your value indeks. a great job! cumlaude! yee :*

always pray to Allah! hopefully Allah gives more happiness and bless us for our long distance relationship, ameen

iloveyou for sake of Allah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Social Icons

twitter facebook

Social Icons

Featured Posts