Aku mengumpamakan
hidup seperti naik kereta. Kita tidak bisa menebak siapa yang akan duduk di
samping kita, kapan dia turun, dan siapa yang akan menggantikannya. Semua
datang silih berganti hingga kita turun di stasiun terakhir ; hingga kita meninggalkan dunia ini.
Begitupun
kehidupan. Kita tidak bisa menebak siapa yang akan menjadi bagian dari hidup
kita, kapan kita berpisah dengannya, dan siapa yang akan menggantikannya. Semua
datang silih berganti hingga kita menyerah pada suatu masa ; hingga kita meninggalkan dunia ini.
Tapi
yakinlah bahwa Tuhan telah menyiapkan seseorang yang benar-benar pantas
menemanimu dalam perjalanan itu. Menemanimu hingga stasiun terakhir. Menemanimu
hingga kau meninggalkan dunia ini.
Seseorang
yang menggenapi ganjilmu, mengisi kosongmu, menyeka airmatamu, meminjamkan
bahunya untuk tempatmu bersandar, dan menggenggam erat tanganmu ketika kau
terjatuh. Sebut saja ; cinta.
0 comments:
Posting Komentar