Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pagi Kuning Keemasan

Pagi.

#507

"This innocent briliant, i hope that it will stay"
ddrrtt...ddrrtt..
"This moment is perfect, please don't go away"
ddrrtt... ddrrtt...

Nyanyian Smartphone menyapa pagi pertamaku di Pulau Lengkuas, Belitung. Aku meraihnya dan mendekatkan gagangnya ke telingaku.

"Aku tunggu di bibir pantai, sekarang", tanpa melihat layar, aku pun tau siapa pemilik suara dibalik Smartphone ini.

Aku bergegas mengenakan brown cardigan dan melangkahkan kaki menuju bibir pantai. Sengaja aku tak mengenakan alas kaki dan membiarkan telapakku bercengkrama dengan butiran-butiran kecil berwarna putih yang lembut nan cantik. Sesekali sepoi pagi menggoda ujung rambutku dan mengajaknya menari.
Silhouette sempurna seorang lelaki yang sedang berdiri di bibir pantai semakin jelas tertangkap retinaku. Aku spontan memeluknya dari arah belakang. Sembari memejamkan mata dan sungguh aku merasa nyaman. Nyaman sekali.

Lelaki itu meraih tanganku yang melingkar di pinggangnya kemudian dia berbalik ke arahku. Dia tersenyum dan mendaratkan kecupan mesra di keningku.

"Selamat pagi, Sayang. Aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu, my dearest wife"


Kuning.

#511

"Mbokyo dicari yang bener tho, Nduk!"

"Udah, Mah. Tapi tetep gak ketemu"

"Coba dicari di ranselnya Mas Galang, siapa tau waktu packing kemarin keselip disana"

"Di ranselnya Mas Galang? yaopo disana? isi ranselnya paling pol juga kamera"

Aku jamah setiap sudut villa 511, bongkar koper, ransel, ini itu dan hasilnya nihil! Sial!
Seingatku, udah aku masukin koper kemarin waktu packing.
Hhhh, mana bisa tidur aku nanti malam! Terserah deh mau dikatain anak TK atau apa. Yang jelas aku gak bisa tidur tanpa itu!

Aku lesehan dan bersandar di kaki sofa. Rasanya percuma liburan jauh-jauh dari Solo sampe ke Pulau Lengkuas ini kalo gak bisa tidur. Gak bisa tidur? Ya! gak bisa tidur tanpa itu! 13 tahun tidurku selalu ditemani itu, entahlah aku sendiri pun heran.

"Adek cantik, kenapa manyun?" goda Mas Galang lengkap dengan senyum nyinyirnya.

"Bodo!" ujarku ketus. "Eh opo iku, Mas?", tanyaku sambil mencoba meraih benda yang dia sembunyikan dibalik punggungya.

"Idih, apapan? mana?"

"Ahhh, Mas Galang", ucapku manja.

"Nih!"

"Kuning!!!", teriakku sambil mendekap Kuning. Boneka anak ayam hadiah dari Almarhum Papa, yang beliau berikan disaat perayaan ulang tahunku yang kelima.


Keemasan.

#514

"Cek lagi jangan sampe ada yang ketinggalan"

"Ahh bawel banget sih lo!"

"Yeee. Udah syukur gue masih mau ngingetin lo"

Pagi ini, pagi terakhir di Pulau Lengkuas. Setelah 3 hari kami ; aku dan sahabat baikku Vero kabur dari hiruk pikuk Jakarta dan deadline yang gak ada abisnya.

"Gak kerasa udah tiga hari, tambah sehari lagi boleh?"

"Gila ajah! duit gue udah abis, Fa! salah lo sendiri ngajakin gue liburan sejauh ini. Gue kan udah bilang cukup di Karimun Jawa ajah gak papa. Nah elo nyulik gue sampe ke Belitung"

"Hahaha tapi gak nyesel kan?"

"Emmm, iya sih. Untung tempatnya bagus banget. Kalo gak, lo yang gue suruh bayar semua akomodasi selama kita disini"

"Idih, enak aja lo ngomong gitu", manyun.

"Ya ampun, Fa gitu ajah ngambek. Gue becanda kali!", ujar Vero sembari menjulurkan lidahnya, menggodaku.

"Udah yuk ah! nanti kita ketinggalan pesawat"

"Udah siap bertemu Jakarta lagi? Let's!"

Kami pun bergegas meninggalkan Pulau Lengkuas ke pusat kota Belitung dengan boat sembari menikmati pagi kuning keemasan yang mempesona. So Wonderfull!














  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Social Icons

twitter facebook

Social Icons

Featured Posts